Hai, Hello, Annyeong, Konnichiwa, Bonjour, Sawadikap, Ni hao! Perkenalkan saya Caroline Patricia dari kelompok 2 kelas 12 MIPA 8. Pada awal pelajaran semester 2 ini, kami, siswa kelas 12, sudah harus mulai bersiap untuk ujian praktek terutama mata pelajaran “KESAGING” yang merupakan kolaborasi dari berbagai mata pelajaran. Untuk uprak KESAGING ini, secara keseluruhan kami diberi tugas untuk membuat sebuah drama beserta jingle yang mengandung salah satu nilai kehidupan yang sudah ditentukan. Setelah berdiskusi melalui zoom, kelompok kami memutuskan untuk memilih nilai “kehidupan yang berharga”.

Untuk dapat bekerja dengan lebih efisien dan efektif, kami membagi tugas dalam pembuatan naskah drama dan jingle. Saya bersama kedua rekan satu kelompok saya, Jesgil dan Rosalie, mendapatkan tugas untuk membuat jingle sedangkan sisanya yang laki-laki bertugas membuat naskah. Setelah mengkonsultasikan naskah kepada guru pembimbing dan disetujui, kami mulai membagi peran dan mulai melakukan syuting. Drama drama kelompok kami yang berjudul “The Story of Pandji” ini, saya mendapatkan peran sebagai Nila.


REFLEKSI AGAMA

Nila merupakan pemilik dari kos-kosan yang saat itu ditinggali oleh Pandji (karakter utama). Tokoh Nila dalam drama ini terbilang cukup unik dan berbeda dari pandangan seorang “ibu kos” pada umumnya yang mana cenderung memiliki karakter yang galak. Tokoh Nila dalam “The Story of Pandji” ini justru memiliki karakter yang peduli dan sabar. Walaupun hanyalah sebagai ibu kos dari Pandji, hal ini tidak membuat Nila menjadi tak acuh kepada Pandji. Nila tetap peduli dan mengingatkan Pandji tentangnya berharganya kehidupan yang ia miliki disaat Pandji bosan dan ragu terhadap dirinya sendiri.

Berakting memerankan tokoh Nila ini cukup menantang bagi saya. Pasalnya, berakting bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan karena kita harus pandai-pandai dalam menentukan ekspresi dan nada yang sesuai agar sebisa mungkin tidak terlihat canggung dan aneh. Namun memerankan Nila yang merupakan ibu kos juga cukup menarik bagi saya karena untuk memberikan hasil yang lebih maksimal, saya menggunakan daster dan jepitan rambut sesuai dengan penampilan ibu kos yang menurut saya cukup lucu dan unik, ditambah lagi karena daster yang kebesaran.

Namun disamping itu, ada beberapa nilai moral yang bisa kita temukan dari tokoh Nila ini. Yang pertama yaitu kepedulian dan kasih sayang kepada sesama tanpa memandang siapa orang itu seperti apa yang telah Tuhan ajarkan kepada kita. Dalam cerita ini, Nila berusaha untuk terus menyemangati dan meyakinkan Pandji agar tidak menyerah begitu saja pada impiannya. Selain itu, ada satu dialog oleh Nila yang menurut saya sangatlah memotivasi yang berbunyi “Meskipun kamu bosan, hidupmu tetaplah berharga. Jika kamu bekerja dengan totalitas, bukan kamu yang mencari, tetapi kamu yang akan dicari.” Dari sini, kita diingatkan jika setiap hidup yang telah Tuhan berikan kepada masing-masing dari kita, semuanya adalah berharga. Dalam kehidupan ini, tidak ada yang instan. Setiap keberhasilan pasti perlu pengorbanan dan perjuangan. Oleh karena itu, janganlah mudah menyerah tetapi selalu lakukanlah yang terbaik. Dengan begitu, keberhasilan dan kebahagiaan akan datang sendirinya kepada kita. 

Selain itu, ada banyak pelajaran juga yang dapat kita ambil dari perjalanan kisah tokoh utama, Pandji, yang diperankan oleh teman kami, Jason. Hal pertama yang patut kita teladani dari Pandji yaitu penyerahannya kepada Tuhan. Ia tidak lupa untuk terus berdoa dan memohon penyertaan-Nya dalam setiap langkahnya karena ia yakin Tuhan pasti akan selalu ada untuk menolongnya. Selain itu, Pandji juga selalu totalitas dan bekerja keras dalam menjalani apa yang sedang ia lakukan. Walaupun pada awalnya, siarannya hanya didengar oleh sedikit orang, Pandji tetap memberikan yang terbaik dari dirinya. Karena totalitasnya ini, pada akhirnya Pandji dipertemukan pada jalan yang dapat membawanya meraih impian yang selama ini ia dambakan. 

Yang kedua, kita juga dapat meneladani sikap kepedulian dan kasih sayang Pandji seperti yang diceritakan dalam drama dimana ia membantu seorang anak kecil yang sedang berjualan koran. Karena kepeduliannya tersebut, Si Dedek menjadi dapat bersekolah dan membayar pengobatan ibunya. Dari sini kita dapat menyimpulkan jika perbuatan sekecil apapun yang kita perbuat, dapat berarti besar bagi orang lain. Selain itu, Pandji juga merupakan seseorang yang berani menerima tantangan demi mencapai impiannya. Ia berani keluar dari zona nyamannya dan memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya untuk mengejar mimpinya.

Setiap kehidupan dari kita pastilah berharga karena setiap dari kita memiliki keunikan kita masing-masing. Namun perlu diingat jika kehidupan yang berharga ini juga perlu untuk diperjuangkan.


REFLEKSI SEJARAH

Colo Troopers pasti sudah tidak asing dengan nama Pangeran diponegoro bukan? Pangeran Diponegoro yang merupakan anak dari Sri Sultan Hamengku Buwono III adalah salah satu pahlawan yang turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan memimpin Perang Diponegoro atau disebut juga dengan Perang Jawa. Beliau lahir di Yogyakarta pada 11 November 1785.

Walaupun berasal dari keluarga yang terpandang, hal ini tidak membuat Pangeran Diponegoro menjadi sombong dan cuek. Pangeran Diponegoro justru dikenal sebagai seseorang yang dekat dan peduli kepada rakyatnya. Disaat melihat penderitaan yang dialami rakyatnya karena penindasan Belanda, Pangeran Diponegoro dengan berani keluar dari zona nyamannya dan berjuang melawan Belanda untuk membela rakyatnya. Dengan penuh tekad, Pangeran Diponegoro pantang menyerah berjuang dan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk melawan Belanda, meskipun nyawanya menjadi taruhan. 

Dari sini, kita dapat melihat beberapa kesamaan karakter antara Pangeran Diponegoro dengan tokoh Pandji dalam drama “The Story of Pandji”. Seperti yang telah diceritakan dalam drama, pada awalnya, hanya ada sedikit orang yang mendengarkan siaran Pandji. Namun, hal ini tidak membuatnya asal-asalan dalam pekerjaannya, melainkan ia tetap totalitas dan memberikan yang terbaik. Seperti halnya Pangeran Diponegoro yang totalitas dalam perjuangannya bahkan hingga mengorbankan nyawanya. Hal ini secara tidak langsung juga menunjukkan adanya tanggung jawab dari keduanya dimana Pangeran Diponegoro bertanggung jawab sebagai seorang pemimpin dan Pandji sebagai seorang penyiar. 

Selain itu, Panji juga merupakan seseorang yang mempunyai tekad yang kuat serta keberanian yang besar. Ia juga berani keluar dari zona nyamannya, seperti Pangeran Diponegoro, dan memilih untuk keluar dari pekerjaan yang telah ia jalani untuk berhasil mencapai tujuannya, walaupun pada saat itu ia sendiri juga belum tau pasti apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Di dalam perjalanannya pun, Pandji tidak hanya terfokus kepada dirinya sendiri. Tetapi ia juga tetap peduli terhadap lingkungan sekitarnya dan membantu sesama yang membutuhkan. 

Tak hanya Pandji, karakter Pangeran Diponegoro yang mau peduli terhadap sesamanya ini juga cukup relevan dengan tokoh Nila. Walaupun hanya berperan sebagai ibu kos dari Pandji,  hal ini tidak membuat Nila menjadi cuek. Nila justru peduli dan berusaha menyemangati dan mengingatkan Pandji untuk tidak menyerah begitu saja karena setiap kehidupan pasti berarti. Walaupun saat ini kita belum menemukan kebahagiaan atau mencapai impian kita, jika kita terus melakukan yang terbaik, kebahagiaan dan kesuksesan itu akan datang dengan sendirinya.


REFLEKSI PKN

Jika berbicara tentang PKN, hal yang pertama kali muncul dalam benak saya adalah Pancasila. Pancasila merupakan 5 sila yang menjadi dasar negara Indonesia. Oleh karena itu, saya yakin kita semua pasti sudah tidak asing saat mendengar kata “Pancasila”. Nah, dalam drama “The Story of Pandji” ini tentunya juga ada beberapa penerapan dari Pancasila. Apa saja? 

Yang pertama yaitu sila “Ketuhanan Yang Maha Esa” yang merupakan sila pertama dalam Pancasila. Sesuai dengan bunyi sila tersebut, dengan mengamalkan sila pertama ini berarti kita meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa dan bersedia untuk hidup seturut ajaran-Nya. Hal ini sangatlah relevan dengan apa yang dilakukan tokoh utama, Pandji, dimana ia percaya dan terus berdoa kepada Tuhan.

Selain sila pertama, sila kedua Pancasila yang berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” juga relevan dengan drama “The Story of Pandji”. Seperti yang kita ketahui, sila kedua Pancasila ini menuntunkan kita untuk saling mencintai antar sesama manusia. Kasih sayang tersebut dapat direalisasikan melalui hal-hal sederhana. Misalnya saja dengan menolong sesama yang membutuhkan. Nah, hal ini berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh Pandji dimana ditengah-tengah kesulitan pun, ia tak lupa untuk peduli dan membantu sesama di sekitarnya yang membutuhkan. 

Selain membantu sesama, kasih sayang juga dapat ditunjukkan dengan menghibur sesama kita yang sedang bersedih seperti apa yang dilakukan oleh tokoh Nila yang merupakan ibu kos dari Pandji. Walaupun Nila hanyalah ibu kos dari Pandji, hal ini tidak membuatnya cuek dan acuh tak acuh. Disaat Pandji sempat lelah dan bosan dengan kehidupannya yang bisa dibilang begitu-begitu saja dan belum menemukan jalan untuk mencapai impiannya, Nila berusaha untuk mengingatkan dan menyemangati Pandji jika ia terus melakukan yang terbaik, bukan kita yang akan mencari, tetapi kita yang akan dicari.

Dan yang terakhir, salah satu penerapan sila kedua yaitu dengan melaksanakan hak dan kewajiban. Dalam konteks ini, selain menerima haknya, Pandji juga tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang penyiar dengan totalitas. Walaupun pada awalnya, hanya ada sedikit orang yang mendengarkan siarannya, hal ini tidak membuatnya hanya asal-asalan dalam bekerja. Ia tetap bertanggung jawab dan melakukan siarannya dengan penuh totalitas. Pada akhirnya karena hal tersebut, Pandji dipertemukan jalan yang mengarahkannya menuju keberhasilan dalam mencapai impiannya. 


3 Comments

pelin · February 11, 2022 at 7:01 pm

menginspirasi bangett

XMC.pl · May 8, 2022 at 8:29 am

This is a good subject to talk about. Sometimes I fav stuff like this on Redit. I dont think this would be the best to submit though. Ill look around and find another article that may work.

Blogi Popularnonaukowe · May 9, 2022 at 7:36 am

You got numerous positive points there. I made a search on the issue and found nearly all peoples will agree with your blog. http://www.m106.com

Comments are closed.