Introduksi Tokoh

Dedek, sang anak penjual koran handal yang ditemui Pandji di sebuah perempatan pada suatu hari yang cerah. Siapa yang mengira bocah dekil ini menjadi salah satu pemain dalam kisah sukses Pandji. Jangan takut bapak – ibu, tidak akan ada spoiler dalam artikel ini. Kalau mau tahu apa yang dilakukan Dedek, tonton video kami dong!

Ternyata tetap ada spoiler sedikit di bagian ini. Singkat cerita, Dedek adalah seorang anak penjual koran yang hidupnya miris. Seperti yang terungkap dalam cerita, Ia mencari uang tidak hanya untuk dirinya sendiri. Kemampuannya bersekolah tergantung pula pada ketersediaan dana yang merupakan hasil kerja kerasnya. Dalam kondisinya yang seperti itu, Dedek tetap bekerja keras dan selalu tampak tersenyum.

Refleksi Agama

Walaupun badan pemerannya jauh terlalu besar, saya membayangkan Dedek sebagai anak kecil, mungkin umur SD. Saya memerankannya sebagai seorang anak yang ceria dan banyak senyum. Ia melihat kesusahan hidupnya melalui mata anak-anak. Ia tetap memiliki semangat tiap harinya untuk menghidupi dirinya dan ibunya. Tentu Ia mempunyai impian dan keinginannya sendiri, dan Ia tidak segan bekerja dengan keras untuk mencapainya. Kerja kerasnya ini membuahkan hasil dalam drama baik untuk dirinya sendiri maupun untuk karakter utama kita.

Berkaitan dengan tema kami, walaupun Dedek adalah seorang anak yang dikepung berbagai kekurangan, saya yakin Ia tetap menjalani Hidup Yang Bermakna. Ia mungkin tidak dapat menjalani proses hidup yang didapat anak-anak lain, tetapi Ia tetap mengisi hidupnya dengan apa yang tersedia padanya. Ia mempertahankan hidup dengan usahanya tiap hari agar mampu mendapat penghidupan. Ia memaknai hidup melalui pekerjaannya di mana Ia tidak hanya mengemis namun berjualan. Ia pun mengembangkan hidupnya melalui keinginan untuk bersekolah, dan ditunjukkan dalam drama bahwa Ia cukup pintar untuk mengembangkan bisnisnya sendiri melalui menawarkan layanan khusus.

Saya yakin cerita-cerita seperti Dedek sering kita dengar. Namun tetap saja cerita tokoh ini menjadi panggilan bagi saya untuk menghargai hidup saya, dengan semua kemudahan yang saya terima ketimbang Dedek. Semua dari kita mendapat bagian kita masing-masing, dan yang menjadi tanggung jawab kita adalah menghidupinya dengan sebaik mungkin. 

Refleksi PKN

`

Dedek merupakan contoh seorang anak yang haknya sebagai anak tidak terpenuhi. Sebagai seorang anak, Ia tidak mendapat kesempatan bermain dan belajar sebagaimana yang dilalui anak-anak lain, justru bekerja yang Ia lakukan. Kemungkinan besar Ia bekerja karena ayahnya tiada, sementara ibunya sakit. Haknya atas kasih sayang dan perawatan orang tua hilang, malah Dedek-lah yang mengemban kewajiban mencari nafkah. Ketidakseimbangan hak dan kewajiban ini sering kita temui, dan lebih mirisnya ketika terjadi pada anak-anak. 

Nilai yang dapat saya ambil kembali lagi pada Dedek yang mampu menjalankan kewajiban yang bahkan seharusnya belum Ia dapat dengan tangguh, walaupun banyak hak-haknya telah dilanggar. Tidaklah mudah, bahkan saya yang haknya terpenuhi saja belum tentu ingin menjalankan kewajiban. Dan tentu bagi saya yang haknya terpenuhi, ada pesan tambahan untuk menghormati hak orang lain dan sebisanya membantu apabila ada mereka yang haknya tidak dapat terpenuhi supaya, semoga, jumlah Dedek-Dedek dalam dunia ini bisa menurun.

Refleksi Sejarah

Dari sejarah, saya rasa cerita tokoh utama, Pandji menjadi seperti kisah perjuangan para tokoh pahlawan Indonesia. Semua usaha yang Ia lakukan tidak membuahkan hasil yang instan. Perjuangan Indonesia pun perlu 350 tahun untuk bebas dari penjajahan, dan berdekade setelahnya mencapai pemerintahan yang stabil dan adil. Hal itu pula bisa menjadi pelajaran bagi saya, bahwa perjuangan mencapai apapun adalah sesuatu yang panjang dan lama, dan terus memastikan bahwa tujuan saya jelas tiap harinya.

 

Character Introduction

 

Dedek, the excellent newspaper boy Pandji met one day at an intersection on a sunny day. Who would’ve thought that this unsightly child would play a role in Pandji’s story. Do not worry readers, there will be no spoilers in this article. If you want to know more about Dedek and his part, watch our video!

 

Well I can’t fully avoid spoilers, so there will be some. Long story short, Dedek is a newspaper boy who has a hard life. As is revealed in the story, his work is not just to support himself. He can only go to school when money allows. Money earned from his own hard work. In such a terrible condition, Dedek never fails to smile and stays strong.

 

Religious Part

 

While in the short movie Dedek looks as big as a highschool student (limited casting choices), I envisioned him as a smaller boy, around elementary school age. I acted the character as a cheerful, smiley kid. He looks at his condition through more innocent eyes. He maintains a strong spirit to support himself and his mother. As a child, he must have his own dreams and wants, and he isn’t afraid to work for them. This tenacity benefits him and our main character, Pandji.

 

In relation to our theme, even though Dedek is a child surrounded by many deficiencies, I am certain he lives The Meaningful Life. He may not be able to experience what other children in normal situations can, but he still fills his life with what’s available to him. He maintains his life through his tenacity, he gives meaning to it through his job, and he aims to be better shown by his ability to expand his business and his willingness to go to school. 

 

Stories like Dedek’s are, sadly, abundant in this world. However this story still becomes a reminder to me to appreciate the life that I have, with all the privileges that I have been blessed with. Everyone receives their share, and it’s our duty to live it the best we can.

 

Civics Part

 

Dedek is an example of children whose rights aren’t fulfilled. He does not receive the chance to laugh and learn as other kids, instead he has to work. Work that he does most likely because he no longer has a father, while his mom is sick. His right to be loved and cared for is taken away, while he receives the task of supporting his family. Such imbalance in rights and obligations happens far too often around us, and not uncommonly it happens to children.

 

The value I can take from Dedek again returns to his tenacity, keeping to his obligations while his rights are uncared for in such a stoic manner. It is not an easy thing, even someone such as myself who isn’t lacking in rights doesn’t always want to complete my duties. And extra notes for those who are luckier than others, to respect others’ rights and help those less fortunate.

 

History Part

As for history, I think the story of our main character, Pandji, reflects the struggles of this country. Pandji does not receive many fruits for his efforts for a long time. For hundreds of years our nation has struggled to gain independence, while more decades are spent trying to establish a stable and fair government. It is a lesson for me, that for the highest goals there needs to be a long struggle, and all along the way I need to always keep those goals in mind.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *